Rawon dan soto Betawi telah diakui sebagai dua dari lima sup terbaik di dunia menurut Taste Atlas. Kabar ini dibagikan melalui akun Instagram resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Ternyata bukan hanya kita yang menyukainya. Lima hidangan sup khas Nusantara berhasil masuk ke dalam daftar 50 sup terbaik di dunia,” tulis akun Kemenparekraf.
Penilaian ini diberikan oleh Taste Atlas, situs rekomendasi kuliner yang mengumpulkan data dari ulasan kritikus dan ahli gastronomi. Daftar sup terbaik dunia juga diunggah oleh @tasteatlas. Rawon menduduki posisi kedua, diikuti oleh soto Betawi di posisi ketiga. Sedangkan posisi pertama ditempati oleh bori-bori dari Paraguay.
Rawon, hidangan khas Indonesia yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, merupakan sup daging berkuah hitam dengan bumbu khas yang menggunakan kluwek. Hidangan ini telah ada selama lebih dari 1.000 tahun dan dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Sementara itu, soto Betawi adalah hidangan khas Jakarta yang biasanya menggunakan jeroan sapi. Namun, ada juga versi yang menggunakan organ-organ lain seperti mata, terpedo, penis sapi, dan hati.
Jika tidak menyukai jeroan, soto Betawi juga dapat disajikan dengan daging sapi. Keunikan soto Betawi terletak pada campuran santan yang memberikan rasa khasnya. Penggunaan santan menjadikan kuah soto Betawi kental dan gurih. Salah satu faktor utama yang membedakan soto Betawi adalah penggunaan santan yang melimpah.
Pengakuan ini tentu menjadi prestasi yang membanggakan bagi kuliner Indonesia, yang terus menunjukkan keberagaman dan kelezatan masakan tradisionalnya. Semoga dengan adanya pengakuan ini, kedua hidangan ini semakin dikenal secara internasional dan menjadi daya tarik wisata kuliner Indonesia. Selamat kepada Rawon dan soto Betawi atas prestasinya!