Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menegaskan bahwa ketersediaan stok pangan, terutama beras, padi, jagung, dan kedelai (pajale), telah dipastikan aman menjelang perayaan Idul Adha 2024. Pada Senin (27/5/2024), di Bulog Business District, Jakarta, Bayu menyampaikan keyakinannya bahwa tidak akan terjadi masalah pasokan pangan selama Idul Adha, mengingat tidak ada riwayat lonjakan permintaan pada masa tersebut dalam sejarah Indonesia.
Bayu menjelaskan bahwa kegiatan kurban yang umum dilakukan pada Idul Adha justru mengakibatkan penurunan harga daging, sehingga tidak ada peningkatan permintaan pangan yang signifikan. Meskipun begitu, Bulog tetap memastikan ketersediaan stok beras yang mencapai sekitar 1,8 juta ton, termasuk dari penyerapan lokal dan impor. Bahkan, total pengadaan Beras Bulog dari dalam negeri mendekati 600 ribu ton setara beras.
Namun, Bayu juga mengakui tantangan terkait harga eceran tertinggi (HET) beras premium dan medium. Meskipun ada relaksasi kenaikan HET yang disetujui oleh Presiden Joko Widodo, penurunan harga kembali ke level semula sulit dilakukan tanpa adanya panen besar yang dapat menjaga keseimbangan antara permintaan dan ketersediaan.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya defisit beras sebesar 450 ribu ton pada Juni 2024, membuat kemungkinan penurunan HET menjadi kecil. Untuk menjaga ketersediaan beras di pasar, Perum Bulog menerapkan berbagai strategi, termasuk sanksi “blacklist” bagi pedagang yang menjual beras di atas HET.
Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras, Bulog Subdivre Bangka membatasi pembelian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) agar ketersediaannya tetap terjaga. Meskipun demikian, antusiasme masyarakat terhadap beras SPHP tinggi sehingga stoknya cepat habis.
Bayu menegaskan komitmen Bulog untuk terus menjaga stok beras dengan mengutamakan pengadaan dalam negeri, namun juga siap melakukan pengadaan dari luar negeri jika diperlukan. Saat ini, stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dimiliki Bulog mencapai 1,85 juta ton.
Dengan langkah-langkah proaktif ini, Bulog berharap dapat menjaga stabilitas pasokan pangan menjelang Idul Adha 2024 dan mengatasi tantangan terkait harga beras untuk kepentingan masyarakat.