Pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang dilakukan oleh Google tidak hanya dilakukan untuk dijual kepada konsumen, tetapi juga untuk digunakan secara internal. Dalam panggilan pendapatan Q3 2024, CEO Google Sundar Pichai menyebut bahwa mereka menggunakan AI untuk meningkatkan penulisan kode. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa 25% kode baru yang digunakan oleh Google ditulis menggunakan AI.
“(Google) menggunakan AI secara internal untuk meningkatkan proses coding, yang akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” jelas Pichai, seperti yang dilaporkan oleh detikINET dari Techspot pada Kamis (31/10/2024).
Pernyataan Pichai ini sebenarnya bisa menimbulkan banyak pertanyaan. Misalnya, apakah AI akan menggantikan peran manusia di dunia kerja, tingkat kesalahan dari hasil pekerjaan AI, atau masalah hak cipta. Namun, Pichai memastikan bahwa semua kode yang dihasilkan oleh AI akan direview dan diuji oleh para insinyur Google sebelum disetujui untuk digunakan. Menurutnya, hal ini justru akan meningkatkan produktivitas insinyur Google dan memungkinkan mereka bekerja lebih cepat.
Hingga saat ini, reputasi kode yang dihasilkan oleh AI – atau dibantu oleh AI dalam proses pembuatannya – belum begitu baik. Studi terbaru menunjukkan bahwa penggunaan AI untuk membantu dalam penulisan kode tidak secara signifikan meningkatkan produktivitas atau mengurangi kelelahan para pengembang.
Pada bulan April 2023, dilakukan penelitian lain yang menguji ChatGPT dengan 517 pertanyaan terkait pemrograman. Hasilnya, lebih dari setengah jawaban yang diberikan oleh ChatGPT tersebut salah.
Meskipun demikian, Google tetap memastikan bahwa setiap kode yang dihasilkan oleh AI akan melalui proses review yang ketat sebelum digunakan. Dengan demikian, mereka yakin bahwa penggunaan AI dalam penulisan kode akan membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi di dalam perusahaan mereka.