Huawei berambisi untuk menghadirkan 100.000 aplikasi baru untuk sistem operasi HarmonyOS dalam beberapa bulan ke depan. Perusahaan ini ingin mencapai kemandirian sebagai sebuah ekosistem sistem operasi, meskipun terkena dampak blacklist dari AS. Dengan lebih dari 15.000 aplikasi yang sudah ada di Garmony, Huawei menyadari bahwa mereka memerlukan aplikasi yang lebih personal dan lebih banyak untuk mematangkan ekosistem yang mereka bangun.
Menurut Ketua Huawei Xu Zhijun, 100.000 aplikasi adalah tonggak sejarah yang menjadi tujuan utama perusahaan selama enam hingga 12 bulan ke depan. Hal ini juga menyoroti urgensi dalam pengembangan teknologi buatan dalam negeri di tengah ketegangan antara China dan AS. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Huawei terus mempercepat pengembangan sistem operasi sendiri, terutama setelah sanksi AS memutus dukungan untuk Android dari Google.
Dalam laporan Counterpoint, pangsa pasar HarmonyOS meningkat dari 2% menjadi 4% secara global, sementara Android dan iOS masing-masing turun 1%. Meski Android masih mendominasi pasar global dengan pangsa pasar 77%, HarmonyOS berhasil meraih 17% di China pada Q1 2024, melampaui iOS untuk pertama kalinya. Ini disebabkan oleh antusiasme pelanggan di China yang antusias untuk menggunakan produk Huawei.
HarmonyOS juga semakin populer di kalangan pengguna 5G, dengan adopsi mencapai 50% pada Q1 2024. Diperkirakan pangsa pasar HarmonyOS akan terus tumbuh karena Huawei fokus pada lokalisasi rantai pasokan. Meskipun masih ada tantangan yang dihadapi, Huawei optimis dalam mencapai targetnya dan terus memperkuat ekosistem HarmonyOS.
Dengan perkembangan yang pesat dan dukungan yang kuat dari pengguna, Huawei yakin bahwa HarmonyOS akan menjadi salah satu sistem operasi terkemuka di dunia. Tantangan dari AS tidak menghentikan semangat Huawei untuk terus berkembang dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna mereka. Dengan fokus pada inovasi dan kualitas, Huawei siap menghadapi masa depan dengan keyakinan dan optimisme.